Nostalgia di Ragusa

Kemaren gue sekeluarga (iya bertiga doang) plus asisten gue – Erna, nongkrong di Ragusa es Italia. Udah lama banget gw ga kesini.
Tapi buat Raphael, ini pengalaman baru.
Gue kira tempatnya bakal kosong, ga taunya salah besar karna asli rameee bgt, sampe kita hrs nunggu gitu. Dan pelayan2nya…gilee sombong2 bgt. Pelayannya aja belagu gini apalagi yang jaga kasir yah.
Alhasil si Pepel bengong2 gitu sendirian, bingung dia, mau liat2 ga ada yg bisa diliat, isinya orang doang, sempit pula.
Sebenernya ide ke Ragusa ini juga datangnya dari gue. Iseng aja saking udah bosen ke mall mulu.
Mesen es krim, mesen rujak juhi. Rujak juhi harganya standar lah, Rp 8000 cuma porsinya itu loh, serasa makan side dishes, kecil bgttt.
Dan ternyata gue baru nyadar setelah jauh2 kesini, es krimnya ternyata B banget, harganya sama pula sama Baskin Robins. Huh!
Raphael sih kayaknya enjoy banget makan es krim, yaiyalah emang dia doyan makan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Erna, asistenkuw ribut banget deh, sibuk liat kiri kanan, liat2 foto juga sambil komen2
“non, tempatnya tua bgt ya”
“non, Rame bgt sih padahal jual es krim doang, pasti krn tempatnya udah tua ya”
“non, liat tuh dr foto2nya aja masih jaman dulu banget, ga heran deh tua gini”

Pengamennya masih org yang sama (sayang ga gw potret, lagian Papi bisa ngumpet malu kali, takut dikira orang bawa tukang foto keliling, hehe) , kangen juga sama tukang ngamen ini krn setau gue dia selalu bawain lagu2 lama romantis ala Wednesday slow machine dan suaranya juga enak didenger. Cuma ternyata skrg berubah ya, mereka malah bawain lagunya Peterpan, Dewa dan Radja (males dehhhh…).
Akhirnya dia mampir juga ke meja kita, dan..oohh..dia nyanyi lagunya Radja yang Jujurlah padaku (males deeehh..), mau gue stop, apa daya anak gue demen bgt ma lagu itu. Gue tadinya mau minta dinyanyiin lagu Here There and Everywhere, tapi sutralah hai, uang kecil gue cuma 1000 perak, Masa nekat pake request segala